Jejak Pewaris Nabi di KarawangKARAWANG, RAKA – Jamaah yang datang ke Masjid Agung Karawang, bukan hanya untuk salat saja, tapi juga bisa berziarah. Di masjid ini, ada dua makam ulama pendiri Masjid Agung yaitu Syeikh Abdurahman dan Syeikh Maulana Adlofi dan petilasan Syeikh Hasanudi atau Syeikh makam dan petilasan dari para pendiri Masjid Agung, sampai saat ini selalu banyak umat muslim yang datang berziarah ke makam yang berada di dalam msjid itu. Yang datang pun bukan hanya dari warga Karawang saja, tetapi juga banyak dari luar Karawang yang sengaja berkunjung untuk berziarah ke makam tersebut. “Yang datangnya bukan hanya orang karawang. Dari Cirebon juga kadang suka ada yang ziarah ke sini,” kata Dodi Permana 60, pengurus masjid Agung Karawang kepada Radar Dodi, setiap malam Jumat ada jadwal tawasul rutin di Masjid Agung. Setiap malam Jumat masjid tersebut selalu dipadati oleh para pengunjung yang hendak bertawasul di dalam masjid dan di dekat makam. Sebagian besar jamaah meyakini bahwa sebelum berziarah ke petilasan Syekh Quro yang berada di Pulobata Kecamatan Lemahabang, terlebih dahulu harus mendatangi petilasan yang berada di Masjid Agung Karawang. “Maka jadwalnya di sini Jumat ke Pulobata malam sabtunya,” ujar lanjut Dodi, yang berada di Masjid Agung dan Pulobata hanya sebatas petilasan saja. Adapun makam asli dari Syeikh Quro tidak diketahui keberadaannya. Namun karena kecintaan umat Islam terhadap salah seorang ulama besar seperti Syeikh Quro, maka petilasan tersebut selalu banyak dikunjungi. “Itu hanya petilasannya. Makamnya dirahasiakan gak ada yang tahu. Kalau Syeikh Maulana Adlofi dan Syekh Abdurahman betul itu makamnya,” menambahkan, sejarah Masjid Agung tidak terlepas juga dari cerita sosok Prabu Siliwangi. Pada saat itu, Prabu Siliwangi mendengar suara merdunya Nyi Subang Larang yang tengah melantunkan bacaan ayat suci Alquran. Singkat cerita, menikahlah Siliwangi dengan Subang Larang dan kemudian memiliki putra yang dikenal Prabu Kian Santang dan Walangsungsang. “Itu berdasarkan cerita atau sejarah versi dari Disbudpar. Syekh Quro itu yang pertama menyebarkan agama Islam di Karawang. Cerita itu tidak lepas dari cerita legenda Kian Santang,” pungkasnya.nce
Karawang NU Online. Tim Digital Repository of Endangered and Affected Manuscripts in Southeast Asia (Dreamsea) kembali melakukan penyelamatan manuskrip koleksi masyarakat Indonesia. Sejak 23-26 April 2021, ada 900 halaman manuskrip keramat di sejumlah wilayah di Kabupaten Karawang, Jawa Barat yang didigitalisasi.Jakarta - Jika berkunjung ke Kebun Binatang Ragunan, tentu tujuannya adalah untuk melihat-lihat dan mengenal beragam jenis satwa. Namun tak banyak yang tahu bahwa di lingkungan taman margasatwa tersebut terdapat satu makam Sona Wijaya Sakti dan PerannyaDikutip dari kanal Youtube SafariNurzaman Chanel, pusara di lingkungan itu diketahui milik Syekh Sona Wijaya Sakti. Ia merupakan seorang pahlawan dalam menyebarkan agama Islam di Sona bersatu untuk mengusir penjajah sekaligus mengajarkan agama bersama dengan Pangeran Jagaraksa, Syekh Datuk Agung Zakaria, Syekh Datuk Kuningan, dan Nyi Ros Kembang Pandan Wangi. Salah satu muridnya yang cukup tersohor adalah Pangeran Jokowi Tetapkan Animal Holiday Setiap Senin di Taman Margasatwa Ragunan, Sejak Kapan?Diketahui Syekh yang memiliki julukan Eyang Upi Jaya Ragunan atau Mbah Jaya ini juga merupakan keturunan Cirebon. Tugas utamanya semasa melawan penjajah adalah sebagai panglima berkuda yang memimpin dan menyiapkan pasukan berkuda untuk menghadapi para prajurit dari Jaya juga diketahui banyak melatih pasukan berkuda yang merupakan prajurit terkuat andalan angkatan darat kesultanan. Ia melakukan pelatihan tersebut di wilayah Ragunan dan sekitarnya. Dengan pelatihan yang ia berikan, maka pasukan berkuda pun bisa melaksanakan tugas mereka dengan samping itu, rekan-rekan perjuangannya pun memiliki peran masing-masing. Nyi Ros Kembang bertanggung jawab atas keperluan logistik, kemudian Syekh Zakaria menguatkan perairan dengan memimpin angkatan laut kesultanan. Selain itu, Syekh Datuk Kuningan memegang persenjataan, dan Pangeran Jagakarsa menjadi pemimpin berlima sukses menjalankan tugasnya masing-masing, sehingga pergerakan melawan penjajah pun menjadi lebih efisien dan Syekh Sona Wijaya SaktiIklan Syekh Sona juga dikenal sebagai Syaikhuna Wijaya Sakti. Gelar syaikhuna ini menunjukkan bahwa ia merupakan orang yang memiliki ilmu keagamaan yang sangat dalam. Tak sembarang orang bisa mendapatkan gelar karena istimewanya Syekh Sona, maka makamnya pun disebut keramat. Kata keramat ini berasal dari istilah karomah, yang berarti semasa hidupnya orang ini melakukan kegiatan membela agama Islam dan mendapatkan anugerah tertentu selama Menuju Makam KeramatMenurut blog ikrafaalfattah, makam keramat ini dibuka 24 jam untuk umum. Bagi siapa saja yang ingin datang dipersilakan mengunjunginya, bisa dengan kendaraan motor maupun ini dapat diakses dari pintu khusus di sekitar kebun Ragunan, tepatnya di samping mushola Al-Qodri yang tak jauh dari pintu Barat Ragunan. Letaknya mudah dicari karena berada di pinggir jalan, dan berdekatan dengan danau kebun binatang ingin datang ke sana, yang bisa dilakukan adalah mendoakan almarhum dan para sahabat seperjuangannya dalam menyiarkan agama Islam. Hal ini dapat dilakukan sebagai bentuk syukur dan terima kasih kepada mereka yang telah berjasa untuk kaum Islam di SAFIRA PITALOKA Baca juga Liburan ke Kebun Binatang Ragunan Waspadai Ancaman Pohon TumbangSelalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari di kanal Telegram “ Klik untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
JlMaligi Raya Lot J-4a Kiic, Karawang, Jawa Barat Telp. 021-89108947 PT SAMICK INDONESIA, (Guitar & Piano) Jl. Perkebunan Desa Cileungsi Kidul, Bogor, Jawa Barat Telp. 021-8230538 H.M. SAYUTI ( pengrajin terbang / rebana ) Jl. Makam Desa Keramat Rt. 01, Banjar, Kalimantan Selatan Telp. 0511-7402369 SONY HENDIKAP (Gitar Dan Dram Mini) Bisniscom, KARAWANG - Dinas Pertanian Kabupaten Karawang menargetkan 1.000 hektare sawah bisa melakukan empat kali tanam dan empat kali panen sepanjang 2022.Ribuan hektare ini, menjadi fokus utama dalam program peningkatan indeks pertanaman (IP). Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karawang M Hanafi Chaniago mengatakan selama ini IP padi di wilayahnya mayoritas hanya dua kali tanam dalam setahun ALAMATMAKAM KERAMAT PROVINSI JAWA BARAT 1. Sunan Gunung Jati Jl.Raya Sunan Gunung Jati, Kalisapu, Cirebon 2. Syekh Abdul Muhyi Kampung Pamijahan, Kec.Bantarkalong, Tasikmalaya 3. Syekh Quro Pulo Bata, Desa Pulo Kelapa, Kec.Lemah Abang, Wadas, Karawang 4. Pangeran Adipati Arya Kencana Danau Panjalu, Kec.Panjalu, Ciamis 5. Embah Jepra dan Ratu Galuh